Saturday, April 27, 2013

Penentuan Variabel Judul dalam Ekonomi


Ekonomi lebih sering ekpos facto, yaitu orang tidak mau dijadikan percobaan, penelitian secara ekspos facto lebih ke bertanya/wawancara pada sample ttg informasi yang kita inginkn tanpa melakukan penelitian langsung.

Analisa sebaiknya datanya tidak kurang dari 30, mengapa? Agar bentuk kurva dapat diprediksi dan datanya sudah dapat di teliti, karena sudah bisa diuji secara statistik.
Boleh saja kita gunakan data kurang dari 30 asal kita yakin data yang kita gunakan sudah merupakan distribusi normal. Artinya, sudah perna diuji oleh orang lain, kta dapat menyertakan data tersebut dengan syarat kita menyertakan daftar pustaka (sumbernya)

Variabel laten baiknya menggunakan jalur variasi regresi
Variabel-variabel
Variabel dikotomis à terpisah-pisah, terpotong-potong, tidak dapat digambarkan dalam bentuk kurva, tetapi dapat digambarkan daam bentuk diagram batang. Misal: pria-wanita
Variabel kontinyu à sama, misalnya IPK
Perbedaan Variabel moderator  dan interverning:
Variabel interverning à analisis jalur. Misal : training mempengaruhi performance tidak nyata, tetapi ternyata training.
Variabel interverning merupakan variabel pembanding saja.


Skala Nominal
Misal: jenis kelamin
Skala Ordinal
Misal : pandai-terpandai-tidak pandai
Skala Interval
Misal: temperatur
Skala Rasio
Misal: tinggi badan, umur

Bu nita:
1.       Manfaat perubahan teknologi terhadap kemudahan remiten
2.       Pengaruh for BX terhadap program kerja karyawan
Dwi:
1.       Perubahan pemberian kompensasi dan motivasi kerja padakinerja karyawan
Variabel:
Responden                         kompensasi                        Motivasi                               Kinerja
1.       Abc                        80                                           30%                                        50%
2.       Def                         60                                           50%                                        60%

Jika judul seperti diatas, maka yang harus kita tulis dalam latar belakanng masalah adalah:
-          Kinerja individu adalah cerminan dari kinerja perusahaan, maka kita harus menjelaskan terlebih dahulu tentang pentingnya kinerja perusahaan.
-          Penyebab, mengapa penelitian ini harus dilakukan
-          Setelah mengkaji poin 2, barulah kita simpulkan alasan mengapa penellitian ini hars dilakukan.

-          Penelitian harus melihat hubungan antar variabel
-           

Hipotesis dan Manfaatnya


TEOROTIS
Hipotesis = merupakan jawaban sementara, yang deskriptif (hanya mnguraikan)
Hipotesa à hubungan teoritis dan penelitian empiris, dari situ dapt kita uraikan dari hubungan antar variabel berupa kerangka konsep
Dari kerangka tersebut kita dapat mengetahui hubungan antar variabel yang ada.

Manfaat Hipotesis

Hipotesis dapat menunjukkan:
-          Masalah penelitian
-          Variabel penelitian
-          Metode analisa data
-          Kesimpulan

Dasar Merumuskan Hipotesis

Hipotesis terbagi atas 3:
1.       Hipotesis Deskriptif
2.       Hipotesis Komparatif
3.       Hipotesis Asosiatif

Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
a.       Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
b.      Dapat diuji secara alamiah
c.       Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat



Menentukan Variabel X dan Y dalam metodologi penelitian


-          Tentukan variabel y (variabel tergantung/variabel yang mengikat) nya, usahakan pilih variabel yang menarik, paling penting dan yang akan menjadi sorotan
-          Identifikasi, yaitu variabel tegantung itu dipillih dari faktor apa saja.
Misal ada 3 variabel x (pembatasan masalah, variabel bebas)  dan 1 variabel y. Sumber masalah disesuaikan dengan pembatasan masalah. Misal, berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat ditentukan sebagai bla bla bla
-          Judul dan
-          Latar belakang menguraikan isi dari penelitian, karena itu meskipun latar belakang berada di halaman awal, penyelesaian sub bab ini selalu disempurnakan paling akhir.
-          Informasi yang dipadukan dengan standar
-          Teori:
Misal, penelitian dengan 3 variabel  dan satu variabel y, maka dari judul tersebut akan terdapat lebih dari 3 permasalahan, yaitu:
a.       Hubungan antara variabel x1 dan y
b.      Hubungan antara variabel x2 dan y
c.       Hubungan antara variabel x3 dan y
d.      Hubungan x1 dan x2
e.      Dst.
-          Anjuran: gunakan jurnal,jangan skripsi, disertasi atau tesis
-          Hasil penelitian harus dipetakan (dengan data)
-          Manajemen lebih sering penelitiannya menggunakan variabel laten

PRODUKSI JASA ANGKUTAN UDARA



Ruang lingkup perumusan Produksi meliputi:
1.       Pengertian Produksi
2.       Jenis alat angkut
3.       Metodologi perumusan produksi
Penjelasannya adalah:
1.       Pengertian Produksi
a)      Rencana Pokok Produksi
Adalah perencanaan produksi jasa angkutan udara pada perusahaan yang dinyatakan dalam berbagai satuan produksi yaitu jam terbang, seat km-produksi, ton-km produksi, yang didasarkan atas route (rute), frequensi, dan jenis pesawat yang digunakan.
b)      Terminologi
-          Jam terbang (Block time), yaitu waktu yang diperlukan untuk satu pemberhentian (satu tahap / one stage) penerbangan dari satu tempat ke tempat yang lain, yang dihitung dari sejak mesin dihidupkan (engine swith on) pada saat keberangkatan sampai dengan mesin dimatikan (engine switch off) pada saat kedatangan.
-          Jam terbang (flying or airbourne time) yaitu waktu yanng diperlukan untuk satu penerbangna yang dihitung sejak pesawat tinggal landas (lift off) sampai dengan pesawat mendarat (touched down)

KLASIFIKASI BIAYA PERUSAHAAN PENERBANGAN




1.       Penggolongan biaya menurut fungsi pokok kegiatan perusahaan
1.1. Biaya Produksi yaitu biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi barang dan / jasa
1.2. Biaya organisasi yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fugsi administrasi dan umum perusahaan
1.3. Biaya pemasaran yaitu biaya yang berhubungan dengan fungsi pemasaran
2.       Penggolongan biaya menurut struktur yang direkomendasikan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO)
2.1. Direct Operating Cost
2.1.1.        Variabel Direct Operating Cost:
2.1.1.1.  Fuel Cost:
-          Bahan bakar
-          pelumas
2.1.1.2.  Variabel Flight Crew Cost /Cabin Crew Cost:
-          Travel allowance
-          Production allowance
-          Hotel acomodation
-          Transport dari hotel-airport
-          Crew meal di pesawat
-          other
2.1.1.3.  Direct engineering Cost
-          Biaya pemeliharaan
-          Spare part
2.1.1.4.  Airport and an route charge
-          Biaya pendaratan
-          Biaya pemakaian fasilitas
-          Route charge
-          Ground handling
-          Extended operation cost
2.1.1.5.  Pasenger service cost (passenger meals/hotel expension)
-          Biaya cathering di pesawat
-          Biaya ruang tunggu
-          Biaya galery service
-          Biaya peralatan cathering
-          Biaya penumpang yang tertunda keberangkatannya (hotel, makan, minum, transport)

2.1.2.        Fixed/standing direct operating cost:
2.1.2.1.  Aircraft standing charges:
-          Penyusutan pesawat
-          Sewa pesawat
-          Asuransi pesawat
-          Bunga pinjaman
2.1.2.2.  Annual Flight Crew Cost (Gaji Tetap Pilot, engineer): à sudah termasuk seluruh crew pesawat
-          Gaji tetap, bonus, biaya yang diperuntukkan bagi crew yang tidak berhubungan dengan pembayaran yang diperuntukkan atas dasar jam terbang
-          Biaya administrasi crew : biaya lisensi, imigrasi (passport, visa dan exit permitt)

2.2. Indirect Operating Cost
Pengertian Indirect Operating Cost adalah:
“Indirect Cost adalah biaya tidak langsung yang menunjang kegiatan proses produksi dalam pengoperasian pesawat, biaya tersebut terjadi tidak langsung berhubungan dengan produksi jasa yang dihasilkan”, terdiri dari:
2.2.1.        Station and ground cost
2.2.2.        Passenger service (passenger service & Insurance)
2.2.3.        Ticketing sales & promotion
2.2.4.        Biaya komunikasi, seperti : biaya telex, reservation
2.2.5.        Biaya overhead dan biaya administrasi

Produksi dan Produktivitas



TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL

PRODUKSI
DAN PRODUKTIVITAS




Disusun oleh,
Chaerunisa                                    (106 200 86)
Emi Fatmawati                             (106 200 47)
Emi Suswati                                 (106 200 01)
Febri Diani                                    (106 200 25)
Mayang Prismatami                      (106 200 23)
Mega Meskasari                            (106 200 12)
Revita Maharesti                          (106 200 73)


FAKULTAS EKONOMI - MANAJEMEN

UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2013




PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS



A.      Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil (berupa barang atau jasa) yang diinginkan konsumen.
Istilah produksi sering berkaitan dengan istilah produktivitas, namun bukan berarti bahwa produktivitas merupakan fasilitas yang aktif.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan atau jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) unuk menghasilkan hasil tersebut.

B.      Produksi
Kegiatan Produksi melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjai barang dan jasa untuk dijual.
Suatu kegiatan produksi membutuhkan manajer roduksi dimana tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan penting tersebut meliputi:
a.       Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem manufaktur
b.      Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Beberapa keputusan jangka panjang yang menentukan desain produksi adalah:
1.       Desain produksi dari barang yang diproses
2.       Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3.       Desain tugas (pembagian desain produksi untuk para pekerja
4.       Lokasi dari fasilitas produksi
5.       Layout dari fasilitas produksi

C.      Sistem Produksi Manufaktur
1.       Sifat Proses Produksi
a.       Proses Ekstraktif
Yaitu suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industri proses produksi dasar. Misal: pengeboran minyak.
b.      Proses Analitik
Yaitu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Misal: penyulingan minyak
c.       Proses Fabrikasi (pengubahan)
Yaitu proses yang mengubah suatu barang menjadi beberapa bentuk. Misal: pembuatan pakaian (dari bentuk awal kain)


d.      Proses Sistetik
Proses ini menunjukkan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam bentuk produk. Misal: pengolahan gelas/kaca (melalui perubahan kimia) dan produksi mobil, tv (melalui perakitan/assembling)

2.       Jangka Waktu Produksi
a.       Proses terus-menerus (continuous process)
b.      Proses terputus-putus (intermittent process)

3.       Sifat Produk yang Diproses
a.       Produksi standar
Produksi ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk:
1)      Memelihara sejumlah persediaan
2)      Menyedikan fasilitas penyimpanan yang memadai
3)      Menanggung resiko turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian
b.      Produksi pesanan
Dilakukan hanya jika ada pembeli yang menghendaki spesifikasi tertentu. Misal: seragam sekolah.

D.      Kegiatan Produksi
1.       Perencanaan Produksi
Keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah perencanaan diantaranya sebagai berikut:
a.       Jenis barang yang akan dibuat (dipengaruhi oleh data/informasi tentang kebutuhan pasar)
b.      Jumlah barang yang akan dibuat (dipengaruhi oleh data kebutuhan pasar dan perkiraan penjualan)
c.       Cara pembuatan

2.       Organisasi Produksi
Besarnya organisasi produksi bergantung pada besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang diinginkan

3.       Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran untuk memberikan hasil dengan gangguan minimum, ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.

4.       Jenis Pengendalian Produksi
a.      Order Control
Digunakan oleh perusahaan yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan pembeli.
b.      Flow Control
Digunakan oleh pabrik yang berproduksi terus-menerus untuk persediaan, sehingga pada saat ada pesanan, pengiriman barang jadi dapat dipercepat.
5.       Tahap-Tahap dalam Pengendalian Produksi
a.      Perencanaan
Pesanan pembeli/pesanan untuk persediaan diterima oleh bagian perencaan produksi, lalu pesanan tersebut dipecah ke beberapa bagian (order), lalu order dipecah ke beberapa formulir, lalu formulir tersebut diberikan ke bagian pembelian.
b.      Routing
Merupakan usaha untuk menentukan urutan dan alat yang digunakan dalam proses produksi.
c.       Scheduling
Merupakan usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai.
d.      Dispatching
Merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi.

6.       Analisis Jaringan Kerja (Metode Jalur Kritis dan PERT)
Analisis jaringan kerja (AJK/network analysis) merupakan teknik yng berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan untuk meminimalkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah. Teknik ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks untuk tujuan mendesain, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengambil keputusan.

7.       Aktivitas Semu (Dummy)
Yaitu suatu ktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas semu menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak saling bergantung satu sama lain. Aktivitas semu terjadi apabila terdapat dua event yang bermula dari satu event pendahulu dengan aktivitas yang berbeda, dan event-event tersebut menuju satu event berikutnya dengan aktivitas yang berbeda pula.

E.       Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Untuk mengatasi keterbatasan metode jaringan kritis (analisis jaringan kerja), yaitu asumsi keadaan yang statik, maka dibuatlah model dengan memasukkan hal-hal berikut:
1.       Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidak-pastian masa yang akan datang
2.       Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standar penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan
3.       Membuat model baru sebagai alat kontrol dinamik, yaitu progam evaluation and review technique (PERT). Dalam PERT menerapkan rumus:

Wh = Wo + 4Wn + Wp
                         6
Dimana:
Wh : Waktu yang diharapkan
Wo : Waktu yang paling optimis (waktu penyelesaian paling pendek)
Wp : Waktu yang paling pesimis (kemungkinan penyelesaian paling panjang)
Wn : Waktu normal (kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi)

F.       Pengendalian Bahan Baku
Jumlah persediaan bahan baku yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung persediaan yang paling ekonomis, dimana jumlah ekonomis dipengaruhi oleh jumlah pemesanan. Sehingga jumlah pemesanan persediaan yang ekonomis menjadi indikator jumlah persediaan yang tepat.
Jumlah pemesanan yang paling ekonomis dihitung dengan menggunakan rumus:

JPPE = 2 x K x Bp
             H x Bs

Dimana:
JPPE       : Jumlah pemesanan yang paling ekonomis
K             : Jumlah kebutuhan bahan baku per-tahun
Bp           : Biaya Pemesanan (Setiap Pesan)
Bs           : Biaya Penyimpanan (dinyatakan dalam persen (%))
H             : Harga bahan baku per unit

G.     Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan dan perbaikan peralatan mempunyai peranan dalam perusahaan, karena jika hal ini diabaikan maka akibatnya perusahaan akan menderita rugi yang tidak kecil.
Kerugian-kerugian tersebut misalnya:
1.       Kerusakan peralatn yang sudah parah sehingga biaya perbaikannya lebih mahal
2.       Berhentinya kegiatan produksi
3.       Keterlambatan pengiriman barang sehingga pendapatan perusahaan turun
4.       Keengganan pelanggan karena kelambatan produksi perusahaan
5.       Dan lain sebagainya

H.     Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan peralatan, yaitu:
1.       Didesentralisir, yaitu masing-masing departemen memiliki seksi pemeliharaan tersendiri.
Keuntungan
Kelemahan
a.       Tenaga mekanik memahami karakter alat yang harus mereka pakai
b.      Mempermudah pimpinan memberikan arahan
c.       Kontrol pemeliharaan dapat ebih ditingkatkan
a.       Fleksibilitas sangat rendah
b.      Terdapat duplikasi tenaga kerja

2.       Sentralisasi, yaitu dalam satu perusahaan hanya ada satu bagian pemeliharaan khusus.
Keuntungan
Kelemahan
a.       Tidak terdapat duplikasi alat
b.      Fleksibilitas tinggi
a.       Memerlukan banyak tenaga spesialis
b.      Suit menerapkan pembagian tugas yang efektif
c.       Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin besar


I.        Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Pengawasan Kualitas dalam kegiatan produksi terletak ada faktor standar yang diterapkan dan ditinjau dari dimensi tertentu. Pengawasan pengendalian mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali,san berapakah jumlah barang yang akan diinspeksi.
Inspeksi sendiri merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.

Terdapat empat tahap dalam pengawasan kualitas:
1.       Penentuan kebijakan tentangpenetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
2.       Penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar
3.       Tahap pembuatan
4.       Tahap penggunaan di lapangan



























DAFTAR PUSTAKA




Sari Kuliah Manajemen Produksi”. Daryanto. 2012. Satunusa: Bandung

Perkembangan Riset Operasi dan Metode-Metodenya



·         Perkembangan Riset Operasi
1940         :Istilah Riset Operasi (Operation Research-berasal dari Inggris), disingkat OR, pertama kali digunakan oleh Mc Closky dan Trefthen.
1939         : Pada awal masa perang 1939, pemimpin miiter Inggris memanggil dan mengkoordinasikan ahli sipil untuk mencari cara yang efisien untuk menggunakan radar (alat yang saat itu baru ditemukan) dalam peringatan dini serangan udara. Maka dari itulah mereka melakukan penelitian (research) pada operasi (operation) militer. Setelah perang, keberhasilan para ahli sipil menarik perhatian para industriawan.
1950-an: di Inggris maupun Amerika Serikat, adalah dasa warsa penting dalam sejarah OR. Selama periode tersebut program linier dan dinamik telah ditemukan dan diperluas. Langkah besarnya terjadi dalam penelitian murni tentang masalah persediaan produksi dan antri (queuing). Pada periode ini OR mulai mendapat pengakuan sebagai pelajaran yang bermanfaat di universitas

·         Arti Riset Operasi
Ø  Secara Harfiah
Operations adalah tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberaa masalah/hipotesis
Research adalah suatu proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah/hipotesis
Ø  Definisi 1 (OR Society of Geat Britain)
OR adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah yang rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan dari suatu sistembesar manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan.
Tujuan pendekatan khusus ini untuk membentuk model ilmiah dari sistem, menggabungkan ukuran faktor-faktor (kesempatan dan resiko), untuk meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasan dengan tujuan untuk membantu mengambil keputusan menentukan kebijakan dan tindakan secara ilmiah.
Ø  Definisi 2  (OR Society of America)
OR berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah tentang bagaimana untuk merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin secara terbaik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang langka.

·         Model Dalam Riset Operasi
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas sistem yang kompleks dimana hanya komponen-komponen yang relevan/faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikutsertakan.
Model dibentuk untuk menemukan variabel-variabel yang penting dan menonjol.
Pembentukan model merupakan esensi dari pendekatan OR. 10 prinsip dalam pembentukan mdel yaitu:
1.       Jangan membuat model yang rumit jika yang sederhana saja cukup
2.       Hati-hati dalam merumuskan masalah, sesuaikan dengan teknik penyelesaian
3.       Hati-hati dalam memecahkan model, jangan membuat kesalahan matematika
4.       Pastikan kecocokan model sebelum diputuskan untuk diterapkan
5.       Model dengan sistem nyata jangan keliru
6.       Jangan membuat model yang tidak diharapkan
7.       Hati-hati dengan model yang terlalu banyak
8.       Pembetukan model hendaknya memberikan keuntungan
9.       Sampah masuk sampah keluar (nilai model tidak lebih baik dari datanya)
10.   Model tidak dapat menggantikan pengambil keputusan

Jenis Model dalam OR:
a.       Iconic (Physical Model)
Adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda.
Misal : mobil-mobilan mainan anak-anak (scale down/diperkecil) dan lukisan sel dan isinya (scale up/diperbesar)
Model Iconic mudah diamati, dibentuk dan dijelaskan, tetapi sulit untuk memanipulasi dan tidak berguna untuk tujuan peramalan. Biasanya model ini menunjukkan peristiwa statik.
b.      Analugue Model
Lebih abstrak dari model Ironic, karena tidak terlihat sama antara model dengan sistem nyata.
Misal : Peta dengan bermacam warna yang menunjukkan perbedaan ciri tertentu.
Model analog leih mudah untuk memanipuasi dan dapat menunjukkan situasi dinamis. Model ini umumnya lebih bermanfaat dari pada mdel ironic, karena kapasitasnya yang lebih besar untuk menunjukkan ciri-ciri sistem nyata yang dipelajari. 
c.       Mathematic (Symbolic) Model
Model matematika sifatnya paling abstrak dantara model-model yang lain. Model ini menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan komponen-komponen.dari sistem nyata.
Model ini dibagi atas dua kelompok:
1.       Deterministik
-          Dibentuk dalam suatu kepastian
-           Memerlukan penyederhanaan
-          Dapat dimanipulasi dan diselesaikan lebih mudah
2.       Probabilistik
-          Meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan ketidak pastian
-          Umumnya model ini lebih sulit untukk dianalisis
Cara untuk membuat model lebih sederhana:
Ø  Melinierkan hubungan yang tidak linier
Ø  Mengurangi banyaknya variabel atau kendala
Ø  Mengubh sifat variabel
Ø  Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal
Ø  Mengeluarkan unsur dinamik
Ø  Mengasumsikan variabel random menjadi suatu nilai tungal

·         Tahap-Tahap Dalam Riset Operasi
1.       Merumuskan masalah
2.       Pembentukan model
3.       Mencari penyelesaian masalah
4.       Validasi model
5.       Penerapan hasil akhir

·         Metode-Metode Umum Mencari Solusi
a.       Metode analitis
è Memerlukan perwujudan model dengan solusi grafik/perhitungan matematika
è Jenis matematika yang digunakan tergantung sifat model
b.      Metode numerik
è Berhubungan dengan perulangan dari prosedur-prosedur kesalahan, melalui perhitungan numerik pada setiap tahap
è Digunakan jika metode analitik gagal mencari solusi
è Urutannya dimulai dari solusi awal dan diteruskan dengan seperangkat aturan untuk perbaikan menuju optimum
è Urutan diatas diulang hingga tidak ada lagi yang harus diganti
c.       Metode Monte-Carlo
è Memerlukan penggunaan konsep probabilitas dan sampling
è Dasarnya adalah teknik simulasi dimana fungsi distribusi statistik dibuat melalui seperangkat bilangan random

·         Sifat-Sifat Riset Operasi
-          Masalah-Masalah OR
a.       Masalah Alokasi
b.      Masalah Pertarungan
c.       Masalah Antri
d.      Masalah Jaringan
e.      Masalah Persediaan
-          Ciri-ciri OR
a.       Merupaan pendekatan kelompok antar disiplin untuk mencari hasil optimum
b.      Menggunakan teknik penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi optimum
c.       OR hanya memperbaiki kualitas solusi
-          Keilmiahan dan seni OR
OR dari aspek ilmu pengetahuan, penyelesaian masalahnya menggunakan teknik dan algoritma matematika. OR sebagai seni karena keberhsilan dalam semua tahap sebelum maupun setelah solusi model sepenuhnya tergantung pada kreativitas dan kemampuan personal pengambil keputusan.

·         Keterbatasan Riset Operasi
Kelemahan teknik OR adalah sebagai berikut:
a.       Perumusan masalah dalam suatu program OR merupakan suatu tugas yang sulit
b.      Jika suatu organisasi mempunyai tujuan yang bertentangan akan mengakibatkan suboptimum (kondisi yang tidak dapat menolong organisasi mencapai yang terbaik secara serentak)
c.       Hubungan nonlinier yang dilinierkan untuk disesuaikan dengan program linier dapat mengganggu solusi yang disarankan.

·         Peranan Komputer
Mulai pada 1980-an software OR banyak beredar, disamping mempermudah penyelesaian masalah juga mempopulerkan OR dan meningkatkan penerapan OR dalam membanu menyelesaikan masalah riil.