Saturday, June 22, 2013

Inflasi


Inflasi digolongkan menjadi 3 (ada yang mengatakan 4)
1.       Inflasi ringan
Berkisar 7-10%
Subsidi minysak tanah ke tabung gas, pada awalnya banyak terjadi gas meledak, dan lain-lain. Hal itu terjadi karena kurang sosialisasi
2.       Inflasi sedang
Range 10-30% pertahun
3.       Inflasi berat
30-100% pertahun
4.       Hiper inflasi
Range di atas 100%
Indnesia pernh mengalami inflasi hingga 600%
Sceneering: pemotongan mata uang, misal dari nilai Rp1000, menjadi Rp1,-
Redminasi : pemotongan nilai mata uang dengan tujuan positif

Note:

Penyebab inflasi dalam negeri ada 2:
1.       Tarikan permintaan/kelebihan likuiditas uang, alat tukar, peran negara sebagai pengontrol adalah BI sebagai bank sentral
2.       Tekanan atau desakan produksi, atau kurangnya produksi. Inflasi yang terjadi di dalam negeri akibat terjadinya devisit anggaran belanja dibiayai dengan mencetak uang baru  dan gagalnya pasar yang berakibat bahan makanan yang mahal.

Inflasi yang ada di luar negeri akibat naiknya harga barang impor dan kenaikan tarif impor.

Inflasi yang positif mempunyai keuntungan:
-          Menyebabkan/mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan menggandakan investasi.
Sedangkan hiperinflasi:
-          Menyebabkan perrekonomian menjadi kacau dan perekonomian menjadi lesu.

Kebijakan di bagi 2:
1.       Fiskal (berkaitan dengan pajak)
Dapat dilakukan melalui instrumen mengatur penerimaan(pajak) dan pengeluaran pemerintah(APBN)
2.       Moneter
Dibagi menjadi :
a.       politik diskonto (politik uang ketat) à bank menaikkan suku bunga (bank sentral) sehingga jumlah uang yang beredar jumlah uang dapat dikurangi.
b.      Politik pasar terbuka à bank sentral menjual obligasi (efek/surat berharga) ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan menekan jumlah mata uang yang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah. Contohnya ORI(Obligasi Retail Indonesia) yang menyerap dana dari masyarakat.
c.       Peningkatan cash ratioà meningktkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dipinjamkan kepada debitur (masyarakat) menjadi berkurang, ha ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.

Politik uang ketat terjadi saat puasa, natalan, dll à karena daya beli masyarakat tinggi.
-          Pemerintah tidak melakukan interpersi (sidak pasar)
-           
Politik pasar terbuka terjadi

UTS 04 MEI 2013

No comments:

Post a Comment