Keluarga, Harta Yang
Paling Berharga..
Apa sih yang lebih berharga dari keberadaan sebuah keuarga
yang harmonis dan penuh kasih sayang satu sama lain?
Penulis rasa tidak ada. Di dunia ini selain cinta pada Tuhan
dan Nabi, kecintaan berikutnya tentu jatuh pada keluarga, barulah makhluk Tuhan
lainnya. Keluarga adalah harta yang paling berharga. Tak ternilai harganya. Sekalipun
seseorang diminta untuk menggadaikan keluarganya untuk bongkahan berlian, tak
ada yang bisa menggantikan posisi keluarga di hidup kita.
1.
Ibu
Ibu adalah wanita paing mulia bagi penulis,
dan penulis rasa pembaca sekalian juga berpikiran yang sama. Di dunia ini ibu
adalah wanita yang paling ingin penulis muliakan. Ibu adalah orang yang
berjuang mengandung kita, membawa kita kemanapun kakinya melangkah, selama
sembilan bulan. Gratis. Ia tidak pernah meminta kita membayar uang kost
meskipun kita sudah tinggal dirahimnya selama itu.
Setelah
sembilan bulan, ia masih juga harus berjuang untuk melahirkan kita ke dunia. Nyawa
adalah taruhannya. Namun, begitu kita lahir, ia juga tidak meminta kita untuk
membayar upah dari seluruh tenaga yang ia kerahkan dalam proses persalinan. Malahan
kita diperlakukan selayaknya raja dan ratu. Ditimang kesana-kemari, dibelai
dengan penuh kasih sayang, dibesarkan hingga dewasa, dididik supaya bersahaja,
dan bahkan sampai saat kita sudah sedewasa apapun, naluri seorang ibu tak
pernah padam. Ia masih terus mencurahkan seluruh perhatiannya untuk
keluarganya. Ibu benar-benar pahlawan sejati.
2.
Ayah
Disamping ibu yang merawat dan membesarkan
kia ada seorang pria disisinya yang biasa kita panggil bapak, ayah, papa, papi,
dan lain sebagainya. Beiau adalah pahlawan keuarga. Ia rela membanting tulang
ke sana- ke mari untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarganya di
rumah. Tak peduli terik hujan angin kencang, ia terus bekerja. Tak peduli
keringat yang menetes dari sekujur tubuhnya, semua untuk keluarganya. Semua untuk
istri dan anak-anaknya. Tak ada pejuang yang lebih keras dari perjuangannya.
3.
Saudara
Mereka adalah teman kita dalam suka dan
duka, menemani kita berjuang bersama kedua orangtua kita. Tempat kita berbagi
canda tawa, suka duka. Mereka adalah orang-orang pertama yang akan kita cari
saat kita kesulitan. Mereka adalah teman yang akan selalu menuntun kita naik
mengingatkan kita saat salah berbelok, dan terus menyemangati kita dalam usaha
mengarungi kerasnya kehidupan ini. Mereka adalah cahaya dalam gelapnya mata
kita memandang.
No comments:
Post a Comment