Saturday, April 27, 2013

Produksi dan Produktivitas



TUGAS MANAJEMEN OPERASIONAL

PRODUKSI
DAN PRODUKTIVITAS




Disusun oleh,
Chaerunisa                                    (106 200 86)
Emi Fatmawati                             (106 200 47)
Emi Suswati                                 (106 200 01)
Febri Diani                                    (106 200 25)
Mayang Prismatami                      (106 200 23)
Mega Meskasari                            (106 200 12)
Revita Maharesti                          (106 200 73)


FAKULTAS EKONOMI - MANAJEMEN

UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2013




PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS



A.      Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil (berupa barang atau jasa) yang diinginkan konsumen.
Istilah produksi sering berkaitan dengan istilah produktivitas, namun bukan berarti bahwa produktivitas merupakan fasilitas yang aktif.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan atau jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) unuk menghasilkan hasil tersebut.

B.      Produksi
Kegiatan Produksi melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjai barang dan jasa untuk dijual.
Suatu kegiatan produksi membutuhkan manajer roduksi dimana tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan penting tersebut meliputi:
a.       Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem manufaktur
b.      Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Beberapa keputusan jangka panjang yang menentukan desain produksi adalah:
1.       Desain produksi dari barang yang diproses
2.       Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3.       Desain tugas (pembagian desain produksi untuk para pekerja
4.       Lokasi dari fasilitas produksi
5.       Layout dari fasilitas produksi

C.      Sistem Produksi Manufaktur
1.       Sifat Proses Produksi
a.       Proses Ekstraktif
Yaitu suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industri proses produksi dasar. Misal: pengeboran minyak.
b.      Proses Analitik
Yaitu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Misal: penyulingan minyak
c.       Proses Fabrikasi (pengubahan)
Yaitu proses yang mengubah suatu barang menjadi beberapa bentuk. Misal: pembuatan pakaian (dari bentuk awal kain)


d.      Proses Sistetik
Proses ini menunjukkan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam bentuk produk. Misal: pengolahan gelas/kaca (melalui perubahan kimia) dan produksi mobil, tv (melalui perakitan/assembling)

2.       Jangka Waktu Produksi
a.       Proses terus-menerus (continuous process)
b.      Proses terputus-putus (intermittent process)

3.       Sifat Produk yang Diproses
a.       Produksi standar
Produksi ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk:
1)      Memelihara sejumlah persediaan
2)      Menyedikan fasilitas penyimpanan yang memadai
3)      Menanggung resiko turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian
b.      Produksi pesanan
Dilakukan hanya jika ada pembeli yang menghendaki spesifikasi tertentu. Misal: seragam sekolah.

D.      Kegiatan Produksi
1.       Perencanaan Produksi
Keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah perencanaan diantaranya sebagai berikut:
a.       Jenis barang yang akan dibuat (dipengaruhi oleh data/informasi tentang kebutuhan pasar)
b.      Jumlah barang yang akan dibuat (dipengaruhi oleh data kebutuhan pasar dan perkiraan penjualan)
c.       Cara pembuatan

2.       Organisasi Produksi
Besarnya organisasi produksi bergantung pada besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang diinginkan

3.       Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran untuk memberikan hasil dengan gangguan minimum, ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat.

4.       Jenis Pengendalian Produksi
a.      Order Control
Digunakan oleh perusahaan yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan pembeli.
b.      Flow Control
Digunakan oleh pabrik yang berproduksi terus-menerus untuk persediaan, sehingga pada saat ada pesanan, pengiriman barang jadi dapat dipercepat.
5.       Tahap-Tahap dalam Pengendalian Produksi
a.      Perencanaan
Pesanan pembeli/pesanan untuk persediaan diterima oleh bagian perencaan produksi, lalu pesanan tersebut dipecah ke beberapa bagian (order), lalu order dipecah ke beberapa formulir, lalu formulir tersebut diberikan ke bagian pembelian.
b.      Routing
Merupakan usaha untuk menentukan urutan dan alat yang digunakan dalam proses produksi.
c.       Scheduling
Merupakan usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai.
d.      Dispatching
Merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi.

6.       Analisis Jaringan Kerja (Metode Jalur Kritis dan PERT)
Analisis jaringan kerja (AJK/network analysis) merupakan teknik yng berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan untuk meminimalkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah. Teknik ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks untuk tujuan mendesain, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengambil keputusan.

7.       Aktivitas Semu (Dummy)
Yaitu suatu ktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas semu menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak saling bergantung satu sama lain. Aktivitas semu terjadi apabila terdapat dua event yang bermula dari satu event pendahulu dengan aktivitas yang berbeda, dan event-event tersebut menuju satu event berikutnya dengan aktivitas yang berbeda pula.

E.       Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Untuk mengatasi keterbatasan metode jaringan kritis (analisis jaringan kerja), yaitu asumsi keadaan yang statik, maka dibuatlah model dengan memasukkan hal-hal berikut:
1.       Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidak-pastian masa yang akan datang
2.       Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standar penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan
3.       Membuat model baru sebagai alat kontrol dinamik, yaitu progam evaluation and review technique (PERT). Dalam PERT menerapkan rumus:

Wh = Wo + 4Wn + Wp
                         6
Dimana:
Wh : Waktu yang diharapkan
Wo : Waktu yang paling optimis (waktu penyelesaian paling pendek)
Wp : Waktu yang paling pesimis (kemungkinan penyelesaian paling panjang)
Wn : Waktu normal (kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi)

F.       Pengendalian Bahan Baku
Jumlah persediaan bahan baku yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung persediaan yang paling ekonomis, dimana jumlah ekonomis dipengaruhi oleh jumlah pemesanan. Sehingga jumlah pemesanan persediaan yang ekonomis menjadi indikator jumlah persediaan yang tepat.
Jumlah pemesanan yang paling ekonomis dihitung dengan menggunakan rumus:

JPPE = 2 x K x Bp
             H x Bs

Dimana:
JPPE       : Jumlah pemesanan yang paling ekonomis
K             : Jumlah kebutuhan bahan baku per-tahun
Bp           : Biaya Pemesanan (Setiap Pesan)
Bs           : Biaya Penyimpanan (dinyatakan dalam persen (%))
H             : Harga bahan baku per unit

G.     Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan dan perbaikan peralatan mempunyai peranan dalam perusahaan, karena jika hal ini diabaikan maka akibatnya perusahaan akan menderita rugi yang tidak kecil.
Kerugian-kerugian tersebut misalnya:
1.       Kerusakan peralatn yang sudah parah sehingga biaya perbaikannya lebih mahal
2.       Berhentinya kegiatan produksi
3.       Keterlambatan pengiriman barang sehingga pendapatan perusahaan turun
4.       Keengganan pelanggan karena kelambatan produksi perusahaan
5.       Dan lain sebagainya

H.     Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan peralatan, yaitu:
1.       Didesentralisir, yaitu masing-masing departemen memiliki seksi pemeliharaan tersendiri.
Keuntungan
Kelemahan
a.       Tenaga mekanik memahami karakter alat yang harus mereka pakai
b.      Mempermudah pimpinan memberikan arahan
c.       Kontrol pemeliharaan dapat ebih ditingkatkan
a.       Fleksibilitas sangat rendah
b.      Terdapat duplikasi tenaga kerja

2.       Sentralisasi, yaitu dalam satu perusahaan hanya ada satu bagian pemeliharaan khusus.
Keuntungan
Kelemahan
a.       Tidak terdapat duplikasi alat
b.      Fleksibilitas tinggi
a.       Memerlukan banyak tenaga spesialis
b.      Suit menerapkan pembagian tugas yang efektif
c.       Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin besar


I.        Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Pengawasan Kualitas dalam kegiatan produksi terletak ada faktor standar yang diterapkan dan ditinjau dari dimensi tertentu. Pengawasan pengendalian mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali,san berapakah jumlah barang yang akan diinspeksi.
Inspeksi sendiri merupakan penyusunan cara-cara pengukuran karakteristik kualitas dan memperbandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.

Terdapat empat tahap dalam pengawasan kualitas:
1.       Penentuan kebijakan tentangpenetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
2.       Penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar
3.       Tahap pembuatan
4.       Tahap penggunaan di lapangan



























DAFTAR PUSTAKA




Sari Kuliah Manajemen Produksi”. Daryanto. 2012. Satunusa: Bandung

No comments:

Post a Comment