MAKALAH BAHASA INDONESIA | |||
CARA MENGUTIP |
Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah
Bahasa Indonesia Bab Penyusunan Karya Ilmiah
Disusun Oleh:
Emi Fatmawati (10620047)
FAKULTAS EKONOMI - MANAJEMEN
UNIVERSITAS
BOROBUDUR
JL. Raya Kalimalang No. 1
Jakarta Timur
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga
atas kuasa-Nya kami dari kelompok V bisa menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Cara Mengutip” ini.
Makalah yang berjudul “Cara Mengutip” ini menjelaskan tentang tata cara untuk mengutip
sebuah artikel atau bacaan dari buku, internet maupun sumber lainnya.
Dalam penyusunan makalah ini kami menemukan
beberapa kesulitan di antaranya kurangnya sumber informasi yang kami peroleh
untuk mengumpulkan bahan-bahan kerangka makalah ini. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada:
- Orangtua
kami yang tidak henti memberikan motivasi dan dukungan baik secara
material maupun spiritual,
- Anggota
kelompok yang sudah memberikan sumbangan waktu, data dan biayanya,
- pihak-pihak
lain yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami menerima saran dan kritik yang baik dan
membangun yang bisa disampaikan melalui anggota-anggota kami.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat
bagi teman-teman kami, para mahasiswa Universitas Borobudur pada khususnya dan
masyarakat sipil pada umumnya.
Jakarta, Mei 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……………………………………………………..... . 2
Daftar Isi
…………………………………………………………….. . 3
BAB I.
PENDAHULUAN ………………………………………….. . 4
1.1. Latar Belakang
………………………………………………….. . 4
1.2. Rumusan Masalah
………………………………………………. . 4
1.3. Tujuan Penelitian
……………………………………………….. . 4
1.4. Hipotesis Penelitian
…………………………………………….. . 4
1.5. Metode dan Rancangan
Penelitian ……………………………… . 5
BAB II. CARA MENGUTIP
……………………………………….. . 6
2.1. Pengertian Mengutip
……………………………………………. . 6
2.2. Fungsi Mengutip
………………………………………………... . 6
2.3. Hal-Hal yang Harus
Diperhatikan dalam Mengutip ……………. . 6
2.4. Prinsip Mengutip
……………………………………………….. . 7
2.5. Jenis Kutipan
…………………………………………………… . 7
2.6. Cara Mengutip
………………………………………………….. . 8
BAB III. PENUTUP
………………………………………………… . 11
3.1. Kesimpulan
…………………………………………………….. . 11
3.2. Saran
……………………………………………………………. . 11
Daftar Pustaka
………………………………………………………. . 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Makalah yang berjudul “Cara Mengutip” ini berisi tentang
penjelasan-penjelasan dan penjabaran yang perlu diperhatikan saat membuat
sebuah kutipan baik berasal dari buku, majalah, surat kabar, maupun dalam bentuk lisan agar
bisa memberikan keterangan kepada pembaca mengenai sumber tulisan si penulis.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi syarat kelulusan mata kuliah
Bahasa Indonesia dalam sub bab karya ilmiah.
Selain berisi tentang penjelasan dan cara-cara mengutip, makalah ini juga
dilengkapi dengan contoh-contoh kutipan yang berhasil penyusun dapatkan.
Dalam makalah ini pun membahas tentang jenis-jenis dan prinsip-prinsip
mengutip, dimana penyusun berharap makalah ini bisa memberikan manfaat kepada
pembaca.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apa yang disebut dengan mengutip?
2.
Mengapa kita perlu mempelajari cara-cara mengutip?
3.
Bagaimana cara mengutip?
4.
Siapa saja yang boleh mengutip?
5.
Darimana kita bisa mengutip?
1.3. Tujuan
Penelitian
a.
Mengetahui pengertian mengutip
b.
Mengetahui alasan-alasan mempelajari cara mengutip
c.
Mengetahui cara-cara mengutip
d.
Mengetahui jenis-jenis kutipan
e.
Mengetahui sumber-sumber kutipan
1.4. Hipotesis
Penelitian
Hipotesis dari makalah yang berjudul “Cara Mengutip” ini adalah bahwa
dalam mengutip ada beberapa cara, dan mengutip dibedakan menjadi beberapa
jenis. Kita bisa mengutip dari sumber manapun dengan syarat dan ketentuan yang
telah ditentukan.
1.5. Metode
dan Rancangan Penelitian
Untuk menyusun makalah ini, penyusun menggunakan metode pengumpulan data
secara searching dari bacaan dan internet.
Penyusunannya dengan cara menjabarkan satu-persatu sub bab yang telah
dibagi dengan memberikan keterangan maupun contoh-contoh terkait supaya lebih
mudah dipahami oleh pembaca.
BAB II
CARA MENGUTIP
2.1. Pengertian
Mengutip
Kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau
lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen
dalam tulisan itu sendiri. Dalam pendapat lain kutipan diartikan sebagai pinjaman pendapat dari
seorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk
tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan.
Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya
ilmiah.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam karya ilmiah sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam karya ilmiah sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal
itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepadaorang yang pendapatnya
dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Cara
penyebutan kutioan ada 2 cara, yaitu sistem catatan kaki dan sistem catatan
langsung (catatan perut ). Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.
2.2. Fungsi
Mengutip
Fungsi –fungsi
mengutip di antaranya:
a.
Landasan teori
b.
Penguat pendapat penulis
c.
Penjelasan suatu uraian
d.
Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
2.3. Hal-Hal
Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengutip
Hal yang perlu
diperhatikan dalam mengutip:
1)
Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2)
Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan
ketelitian kutipan
3)
Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4)
Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5)
Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau
kutipan tak langsung
6)
Teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
2.4. Prinsip
Mengutip
Prinsip-prinsip
mengutip adalah diantaranya:
a.
Pengutip tidak boleh
mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa
mengadakan perbaikan, penulis harus memberi keterangan.
Contoh:
‘Tugas bank antara lain
adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu
ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
1) ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis]
uang.’
2) ‘Tugas bank antara lain memberi
pinjam [Sic!] uang.’
[Sic!] artinya
dikutip sesuai dengan aslinya.
b. Menghilangkan
bagian kutipan
Diperkenankan
menghilangkan bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak
menyebabkan perubahan makna.
Cara:
1) Menghilangkan bagian kutipan
yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik
berspasi.
2) Menghilangkan bagian kutipan
yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik
berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
2.5. Jenis
Kutipan
Jenis-jenis
kutipan yaitu :
a.
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil
secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli
b.
Kutipan tak langsung adalah pinjaman pendapat dengan
mengambil inti sarinya saja
c.
Kutipan pada catatan kaki
d.
Kutipan atas ucapan lisan
e.
Kutipan dalam kutipan
f.
Kutipan langsung pada materi.
2.6. Cara
Mengutip
a.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak
boleh ada perubahan. Jika ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda
(sic!), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak
bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan
ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu
menjelaskan hal tersebut, misal [huruf miring dari pengutip], [ejaan
disesuaikan dengan EYD], dan lain-lain.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].
Tatacara penulisan kutipan:
1)
Yang tidak lebih dari
empat baris:
a)
Kutipan diintegrasikan dengan teks
b)
Jarak antar baris kutipan dua spasi
c)
Kutipan diapit dengan tanda kutip
d)
Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip
dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis
nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat kutipan itu diambil.
2) Yang
lebih dari empat baris:
a) Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
b) Jarak antar baris kutipan satu
spasi
c) Kutipan dimasukkan 5-7
ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan
dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7
ketukan
d) Kutipan
diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip
e) Di belakang kutipan diberi sumber
kutipan (seperti pada 1).
b. Kutipan tak
langsung
Dalam kutipan
tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip. Kutipan
tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit
tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga
dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
Cara penulisannya:
1) Kutipan diintegrasikan dengan
teks
2) Jarak antar baris kutipan spasi
rangkap
3) Kutipan tidak diapit tanda kutip
4) Sesudah selesai diberi sumber
kutipan.
c. Kutipan pada
catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan
pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda
kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
Contoh :
Penyebutan Sumber Dengan Catatan Kaki
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia.oleh karena itu, manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan .”…. pengetahuan yang disampaikan-Nya [ sic! ] itu merupakan kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi.”1)
Tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan kemampuan berpikir dan nurani manusia.oleh karena itu, manusia memerlukan sumber kebenaran yang berupa wahyu Tuhan .”…. pengetahuan yang disampaikan-Nya [ sic! ] itu merupakan kebenaran yang tidak perlu disangsikan lagi.”1)
1)
Hadari Nawawi, Metode penelitian
Bidang Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1985 ), hal.4.
Keterangan:
Keterangan:
· Jika
dalam mengutip ada bagian kalimat yang dihilangkan, bagian itu diganti dengan
tanda titik tiga (…)
· Isi
catatan kaki diatas adalah : Nama Pengarang, judul buku, kota tempat terbit, nama penerbit, tahun
penerbit, halaman yang dikutuip
· Judul
buku ditulis dengal garis bawah atau huruf miring
d. Kutipan atas
ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh
pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan
ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.
e. Kutipan dalam
kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam
kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
1) Bila kutipan
asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda
kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
2) Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan
memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip
ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
f. Kutipan
langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan
materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau
titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof.
Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa
Sansekerta.”
Catatan: Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam
lampiran.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Mengutip adalah mengambil alih satu kalimat atau
lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen
dalam sebuah tulisan. Dalam pendapat lain mengutip diartikan sebagai meminjam pendapat dari seorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, tulisan lain,
maupun dalam bentuk lisan.
Pada umumnya cara mengutip dibedakan menjadi dua, yaitu langsung dan tak
langsung. Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan
teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Sedangkan dalam mengutip secara tidak
langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
3.2.Saran
Dalam mengutip sebaiknya
memperhatikan tata cara dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam etika
pengutipan, dengan demikian tulisan yang kita buat mampu menjadi tulisan yang
dapat menjadi contoh bagi penulis-penulis lain.
DAFTAR PUSTAKA
salam hangat,.terimakasi untuk artikelnya,..
ReplyDeletejadi referenssi terbaru Makalah Tata Cara Mengutip dalam Bahasa Indonesia terbaru 2017 di jurnalmakalah.com