Malam minggu selalu identik
dengan istilah ‘pacaran’, ‘apel’ dan ‘jalan-jalan’. Hal ini wajar karena
umumnya kaum muda-mudi pergi hang out keluar pada sabtu malam atau biasa
dikenal dengan malam minggu. Tak heran jika lalu-lintas pada sabtu malam
biasanya lebih padat daripada malam-malam yang lain. Banyak orang yang
merayakan malam minggu dengan makan di luar rumah (restoran atau tempat makan
lainnya), nonton ke bioskop maupun sekedar nongkrong di cafe.
Kebiasaan keluar rumah pada saat
malam minggu ini rupanya berpengaruh pada tarif pada pusat perbelanjaan, tempat
makan, maupun bioskop. Cobalah tengok harga tiket nonton di bioskop pada
hari-hari biasa dan weekend, harga yang dipatok untuk weekend hampir 2 kali
lipat. Secara ekonomis penerapan sistem marketing seperti ini adalah untuk
meraup keuntungan yang lebih besar dari hari-hari biasa. Ini sama seperti
semisal harga pakaian pada sebuah distro di hari biasa dengan hari-hari
menjelang hari raya.
Kembali pada topik malam minggu. Istilah
yang turun temurun diperingati oleh kaum muda ini telah menyihir hampir seluruh
umat manusia di muka bumi ini. Mereka berbondong-bondong menyusun rencana untuk
mengisi malam minggu mereka. Karena itu meskipun harga yang harus mereka
keluarkan lebih besar, nyatanya mall-mall, bioskop, cafe, dan tempat umum
lainnya nyaris tak pernah sepi pengunjung. Hal ini membuktikan bahwa malam
minggu telah memiliki arti tersendiri bagi setiap orang.
Meski sebagian orang merasa lebih
senang mengabiskan malam minggu mereka dengan mengunjungi tempat-tempat umum
yang menawarkan hiburan, namun tak jarang orang-orang yang menghabiskan malam minggunya
di rumah dan mengundang teman-temannya untuk sekedar ‘kumpul-kumpul’ semata.
Yang pasti, bagaimanapun cara
kalian untuk menghabiskan malam minggu kalian. Happy Satnite All.
No comments:
Post a Comment