Untuk mengangkat pegawai secara ilmiah, terlebih dahulu orang harus menyusun suatu standar kepegawaian untuk menguji para pelamar. Standar ini harus menetapkan kualitas minimum yang dapat diterima yang diperlukan agar mampu melaksanakan tugas-tugas jabatan dan tanggung jawab sehingga bisa ditentukan kemampuan manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. Menurut Dictionary of Occupational Titles, penyusunan pekerjaan adalah “suatu bagian dari proses pengorganisasian, Studi atas isi pekerjaan untuk menentukan kebutuhan tenaga manusia disebut “ analisa pekerjaan”.
Beberapa
istilah yang berhubungan dengan dan seringkali dikacaukan dengan analisa
pekerjaan:
Ø Posisi (position)
Posisi adalah sekelompok tugas yang
ditugaskan kepada seseorang Dalam perusahaan terdapat sejumlah posisi yang sama
banyaknya dengan jumlah pegawai.
Ø Pekerjaan (job)
Pekerjaan sekarang dapat dirumuskan
sebagai suatu kelompok posisi yang mempunyai jenis dan tingkat kerja yang sama.
Dalam beberapa hal mungkin hanya satu posisi yang dicakup, hanya karena tidak
ada posisi lain yang sama.
Ø Jabatan (occupation)
Jabatan adalah suatu kelompok
pekerjaan yang mempunyai jenis kerja yang sama dan ditemukan dalam seluruh
industri atau diseluruh negeri. Suatu jabatan adalah suatu kategori kerja yang
ditemukan dibanyak perusahaan. Seseorang selalu harus mempunyai posisi dan
pekerjaan, tetapi mungkin bukan jenis kerja yang ditemukan secara umum
diseluruh industri dan karenanya mungkin tidak punya jabatan (occupation).
Menurut Summary of National Job
Analysis Methode Survey, analisa pekerjaan adalah “proses mempelajari dan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu
pekerjaan tertentu”.
Sedangkan
kegunaan dari analisa kerja adalah sebagai berikut:
1.
Pengabsahan
(validation) atas prosedur-prosedur pengangkatan, pengabsahan dibenarkan dan
dirumuskan sebagai menguji secara sistematik kriteria seleksi atau predikator
untuk menentukan apakah hal-hal itu berhubungan erat dengan kelompok prilaku
dari pekerjaan itu.
2.
Pelatihan
(training). Uraian tugas-tugas dan peralatan yang dipergunakan sangat membantu
dalam mengembangkan isi program-program pelatihan.
3.
Evaluasi pekerjaan.
Uraian pekerjaan dan rincian persyaratan tenaga kerja yang diperlukan
dievaluasi kegunaannya, dengan sasaran terakhir untuk penentuan nilai dalam
bentuk uang
4.
Penilaian prestasi.
Sebagai pengganti penilaian seorang karyawan atas sifat-sifat seperti
ketergantungan dan inisiatif, ini ada kecenderungan untuk menentukan sasaran
pekerjaan dan hasil kerja dinilai berdasarkan tercapai tidaknya sasaran
tersebut.
5.
Pengembangan
karier. Informasi pekerjaan membantu perusahaan untuk merencanakan
saluran-saluran promosi, dan menyediakan data mengenai kesempatan dan
persyaratan karier didalam organisasi kepada karyawan
6.
Organisasi.
Informasi pekerjaan yang diperoleh melalui analisa pekerjaan seringkali
mengungkapkan contoh-contoh organisasi yang jelek sehubungan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan pekerjaan.
7.
Perkenalan
(induction). Untuk petatar (trainee) baru, uraian pekerjaan paling membantu
dalam masa orientasi.
8.
Penyuluhan
(counseling). Informasi pekerjaan sangat bernilai dalam penyuluhan pekerjaan.
Disarankan lebih banyak penyuluhan semacam itu diberikan pada tingkat sekolah
menengah, karena banyak lulusannya tidak menyadari jenis- jenis pekerjaan yang
ada.
9.
Hubungan perburuan (labor relation). Uraian pekerjaan standar fungsi . Jika
seorang karyawan mencoba menambah atau mengurangi tugas-tugas yang tercantum
disana, maka standar telah dilanggar. Serikat
buruh, demikian juga managemen tertarik
Penataan
kembali (reengineering) pekerjaan. Jika para majikan ingin menyesuaikan
pekerjaan dengan suatu kelompok khusus, misalnya orang cacat fisik, biasanya
mereka harus mengubah isi pekerjaan tertentu. Analisis pekerjaan menyediakan
informasi yang akan memudahkan perubahan pekerjaan untuk memungkinkan diisi
oleh personalia dengan sifat-sifat khusus.
No comments:
Post a Comment